MALANG_BM-Dalam rangka menyelaraskan program-program
kerja di tahun pelajaran 2018/2019, guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) Keperawatan SMK Kota Malang, menggelar pertemuan di SMK
Baitul Makmur, Selasa (27/11/2018). Banyak agenda yang dibahas dalam pertemuan
tersebut.
Aditya Noorma Arista,
S.Kep.Ns, Ketua MGMP Keperawatan Kota Malang mengatakan, jumlah SMK di Kota
Malang yang ada jurusan keperawatannya sebanyak tujuh sekolahan dari total 30
guru yang menjadi anggota. “Namun, karena banyak yang tidak aktif, akan kami
data lagi jumlah angotanya,” kata Tya, sapaan akrab Aditya Noorma Arista,
didampingi Guru Keperawatan SMK Baitul Makmur Puji Erlenawati S.Kep.
Tya menjelaskan, pada pertemuan
ini dibahas di antaranya tentang program kerja secara umum terkait pertemuan
rutin, tentang pembuatan soal ujian sekolah berstandar nasional (USBN), terkait
lomba kompetensi siswa (LKS), dan pembentukan kepengurusan yang baru.
Berdasarkan SK sebelumnya,
lanjut dia, kepengurusan MGMP Keperawatan yang sekarang akan berakhir pada Desember
2018 ini. Karena itu perlu dibentuk pengurus baru yang dikoordinasikan dengan
pengawas dan pembina MGMP Keperawatan Kota Malang.
“Pada pertemuan ini juga ada
sosialisasi pembinaan dan membahas terkait lomba kompetensi siswa (LKS) wilker (wilayah
kerja) 3 yang kemungkinan akan dilaksanakan Januari 2019,” jelas guru
keperawatan SMK Kesehatan Adi Husada ini.
Tya
menambahkan, dalam pertemuan ini juga dibahas tentang buku panduan praktikum yang
akan buat bersama. Harapannya, buku ini bisa dibukukan dan dijual ke anggota
sebagai penghasilan yang akan masuk kas MGMP.
Harapannya selanjutnya,
menurut dia, ada pertemuan lagi. Pasalnya, semester II-2019 akan banyak agenda,
terutama dari guru produktif keperawatan. Di antaranya prakerin, ujian
kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional. “Terkadang waktunya berdekatan
sehingga kita sulit untuk menjadwalkan pertemuan kembali karena kesibukan
masing-masing,” kata Tya.
Selain itu, Tya
mengatakan, ke depannya akan ada pelatihan-pelatihan bagi guru. “Saat ini
pelatihan belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan dana di MGMP. Karena itu,
kami akan menambahi kas di antaranya dari iuran anggota, penjualan buku LKS
yang kita buat, dan lain-lain,” paparnya. (hen)
Penulis/Editor: Hendarmono Al Sidarto